ETIKA
BISNIS
Pengertian
Etika Bisnis
Pertama adalah kata etika, Menurut bahasa Yunani, kata etika
berawal dari kata ethos yang memiliki arti sikap, perasaan, akhlak, kebiasaan,
watak. Sedangkan Magnis Suseno berpendapat bahwa etika merupakan bukan suatu ajaran
melainkan suatu ilmu.
Kata kedua adalah bisnis, yang diartikan sebagai suatu usaha.
Jika kedua kata tersebut dipadukan, yaitu etika bisnis maka dapat didefinisikan
sebagai suatu tata cara yang dijadikan sebagai acuan dalam menjalankan kegiatan
berbisnis. Dimana dalam tata cara tersebut mencakup segala macam aspek, baik
dari individu, institusi, kebijakan, serta perilaku berbisnis.
Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang
memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal (Muslich,
2004:9). Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan
bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada
kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum (Bertens, 2000).
Etika bisnis menjadi standar nilai yang menjadi pedoman atau
acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan
mengoperasikan bisnis yang etik. Etika bisnis dalam lingkupnya tidak hanya
menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara internal melainkan juga
menyangkut perilaku bisnis secara eksternal. Etika bisnis berfungsi untuk
menggugah masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Tujuan
Etika Bisnis
Pengertian
Etika Bisnis dan Tujuan Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya sebuah etika
bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia
bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan
sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain
itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan
individu maupun perusahaan.
Etika
bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah
diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar
minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang
lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita
jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.
Fungsi Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis
dan Fungsi Penerapan Etika Bisnis. Dalam penerapan etika bisnis ini tentu akan
adalah nilai plus atau keuntungan tersendiri bagi sebuah perusahaan, baik dalam
jangka waktu yang panjang maupun menengah. Adapun fungsi etika bisnis
diantaranya adalah dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari pencegahan yang
kemungkinan terjadinya friksi atau perpecahan, baik dari intern perusahaan itu
sendiri maupun ekstern.
Selain itu, dalam
penerapan etika bisnis ini juga berfungsi untuk membangkitkan motivasi pekerja
agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang atau
berniaga, serta dapat meciptakan keunggulan dalam bersaing.
Secara umum, suatu
tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat konsumen menjadi terpancing
dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan pembalasan. Seperti contoh adanya
larang beredarnya suatu produk, gerakan pemboikotan, dan yang sejenisnya, maka
yang terjadi adalah penurunan nilai jual dan juga perusahaan. Hal ini tentu berbeda dengan suatu perusahaan yang
menghargai adanya etika bisnis, pasti akan mendapatkan peringkat kepuasan yang
lebih tinggi.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan
pedoman bagi seluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai
pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang
luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan
tingkah laku etika bisnis, yaitu :
· Utilitarian Approach :
setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam
bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya.
· Individual Rights
Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar
yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
· Justice Approach : para
pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara
kelompok.
Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang bertujuan
memberikan acuan cara yang harus ditempuh oleh perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Menurut Sonny Keraf (1998), terdapat lima prinsip yang dijadikan
titik tolak pedoman perilaku dalam menjalankan praktik bisnis, yaitu (Agoes
& Ardana, 2009:127-128):
a. Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan
tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu
keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan
apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada
pihak lain.
b. Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan
adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan.
Prinsip ini juga menyiratkan kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak,
dan perjanjian yang telah disepakati.
c. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk memperlakukan semua
pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda-bedakan dari berbagai
aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
d. Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran bahwa dalam
berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win
solution, artinya dalam setiap
keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral adalah prinsip untuk tidak merugikan
orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini
dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
Manfaat Etika Bisnis
Perilaku Etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang
dalam sebuah bisnis. Oleh karena itu, bisnis seringkali menetapkan pilihan
strategis berdasarkan nilai dimana pilihan tersebut didasarkan atas keuntungan
dan kelangsungan hidup perusahaan. Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan
perusahaan adalah sebagai berikut (Muslich, 2004:60-61):
1. Tugas utama etika bisnis
dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis
suatu bisnis dengan tuntunan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan
perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman
yaitu bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
Sumber
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html
http://bisnisi.com/pengertian-definisi-tujuan-dan-fungsi-etika-bisnis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar